Sunday, May 6, 2012


Yuk, Bikin Mio Makin Gesit

April 5, 2010Yuk, Bikin Mio Makin Gesit
Bikin Mio Makin Gesit
Gak puas sama tenaga Yamaha Mio yang sudah dibeli dari dealer? Yuk bikin tenaga Mio jadi sedikit lebih galak.
Cara sederhana dan tinggal bongkar pasang adalah gunakan satu set kanfas kopling Nouvo berserta mangkokannya untuk menggantikan posisi kanfas kopling Mio. Penggantian ini dilakukan untuk memberikan tenaga dan akselerasi yang lebih paten dari Mio standarnya.
“Udah plek, tinggal bongkar kanfas Mio nya dan ganti sama kanfas Nouvo beserta mangkokannya, gak perlu diapa-apain lagi” papar Didi Nurhadi pentolan bengkel D2M.
Pengaplikasian kanfas kopling milik Nouvo ini mampu meningkatkan tenaga Mio jadi lebih galak, tarikan lebih enteng dan akselerasi lebih responsif.
Sedikit ilustrasi adalah bagaimana kanfas Nouvo bekerja. Kanfas ini biasa bekerja pada motor Nouvo yang secara kasat mata saja sudah kelihatan kalau bobot Nouvo itu lebih berat. Nah, kita bisa bayangkan jika kita biasa bekerja untuk membawa barang yang berat dan tiba-tiba disuruh membawa barang yang lebih ringan. Sudah pasti kerja kita akan lebih enteng dan cepat karena sudah terbiasa membawa barang berat. Begitu juga dengan kanfas kopling Nouvo yang dicangkokan pada Mio.
Dan hasilnya, kanfas ini mampu bekerja maksimal pada motor yang secara postur jauh lebih kecil dan ringan.
“Jauh banget perbedaannya setelah kanfasnya diganti pake punya Nouvo. Akselerasi dan tarikan jadi lebih enteng,” lanjut Didi.
Cuma yang sedikit mengganjal adalah masalah harga. Kanfas kopling Yamaha Nouvo jauh lebih mahal dari dari kanfas kopling Yamaha Mio. Tapi hasilnya sepadan dengan uang yang dikeluarkan untuk membeli satu set kanfas kopling tersebut.
Gak puas sama tenaga Yamaha Mio yang sudah dibeli dari dealer? Yuk bikin tenaga Mio jadi sedikit lebih galak.
Cara sederhana dan tinggal bongkar pasang adalah gunakan satu set kanvas kopling Nouvo berserta mangkokannya untuk menggantikan posisi kanvas kopling Mio. Penggantian ini dilakukan untuk memberikan tenaga dan akselerasi yang lebih paten dari Mio standarnya.
“Udah plek, tinggal bongkar kanvas Mio nya dan ganti sama kanvas Nouvo beserta mangkokannya, gak perlu diapa-apain lagi” papar Didi Nurhadi pentolan bengkel D2M.
Pengaplikasian kanvas kopling milik Nouvo ini mampu meningkatkan tenaga Mio jadi lebih galak, tarikan lebih enteng dan akselerasi lebih responsif.
Sedikit ilustrasi adalah bagaimana kanvas Nouvo bekerja. Kanfas ini biasa bekerja pada motor Nouvo yang secara kasat mata saja sudah kelihatan kalau bobot Nouvo itu lebih berat. Nah, kita bisa bayangkan jika kita biasa bekerja untuk membawa barang yang berat dan tiba-tiba disuruh membawa barang yang lebih ringan. Sudah pasti kerja kita akan lebih enteng dan cepat karena sudah terbiasa membawa barang berat. Begitu juga dengan kanvas kopling Nouvo yang dicangkokan pada Mio.
Dan hasilnya, kanvas ini mampu bekerja maksimal pada motor yang secara postur jauh lebih kecil dan ringan.
“Jauh banget perbedaannya setelah kanvasnya diganti pake punya Nouvo. Akselerasi dan tarikan jadi lebih enteng,” lanjut Didi.
Cuma yang sedikit mengganjal adalah masalah harga. Kanvas kopling Yamaha Nouvo jauh lebih mahal dari dari kanvas kopling Yamaha Mio. Tapi hasilnya sepadan dengan uang yang dikeluarkan untuk membeli satu set kanvas kopling tersebut.
#Rubrik ini dipersembahkan oleh EVALUBE, Pelumas berteknologi yang berhasil mendapatkan kepercayaan sebagai merek paling direkomendasikan konsumen untuk pelumas motor.

BAGI YANG PUNYA MATIK, TIPS'A NIE....

Roller weight
Part ini posisinya ada di balik puli depan (primary sliding shave) jumlahnya ada 6 buah, berat yang standar adalah 10,6 gram, kalau pakai bobot yang lebih ringan dari standar, efeknya akselerasi di putaran bawah jadi lebih enteng, kalo pake yang lebih berat untuk mengejar top speed, tinggal pilih sesuai kebutuhan dan keinginan. Di pasaran tersedia bobot 5-12 gram, untuk merek TDR harga satuannya sekitar Rp. 15.000.

Rumah roller (Primary sliding shave)
Part ini sebagai tempat roller, untuk optimalisasi bisa dengan cara menghaluskan alur roller dengan amplas lalu kemudian dipoles menggunakan autosol, sehingga alur menjadi licin. Efeknya roller lebih mudah terlempar, sehingga akselerasi menjadi ringan. Kalo mau lebih praktis bisa beli merek Kitaco. Dalam satu paket berisi puli sekalian 2 macam bobot roller(7,5 gr dan 10 gr).

V- Belt
Pakai belt dengan endurance yang tinggi dan tidak mudah slip atau mengendur. Sehingga bisa mengurangi power lost. Belt aftermarket yang beredar berkisar antara Rp. 80.000. hingga Rp. 250.000. Cara ini bisa meningkatkan tenaga sekitar 5% dan bahan bakar lebih hemat 8-10%

Per CVT
Bisa diganti dengan yang tekanan pegasnya lebih keras, efeknya akselerasi menjadi lebih galak. Bisa juga dengan cara mengganjal per CVT standar, namun cara ini tidak direkomendasikan. Per CVT aftermarket di pasaran berkisar antara Rp. 50.000 sampai Rp. !00.000, sedangkan model pengganjal harganya Rp. 70.000.

Kopling Sentrifugal dan teromol
Cara kerja kopling sentrifugal (KS) CVT, hampir sama dengan KS pada motor bebek, bedanya pada CVT KS tidak terendam oli/ kering. Cara kerjanya, pada putaran tertentu ketiga kampas kopling “terlempar” keluar. Kampas menempel pada teromol lalu kemudian berputar bersama-sama. Tinggi rendahnya RPM agar bisa melempar kampas (gaya sentrifugal) tergantung dari kekuatan pegas. Pada mio standar bekerja pada 3.000 rpm. Agar lebih responsif pakai pegas yang kekerasannya lebih rendah. Misal, pakai pegas sentrifugal CLD. Bekerja pada 1.500. rpm. Jadi pada rpm yang lebih rendah motor sudah bisa jalan. Harganya Rp. 60.000. Ada juga merek LHK yang lebih lengkap, terdiri dari pegas dan kampas yang bekerja pada rpm yang lebih rendah, juga teromol yang dindingnya beralur sehingga mengurangi slip pada kopling, namun harganya mahal, yaitu sekitar Rp. 660.000./set.

Pake mio emang nyaman, tinggal narik gas lgsung ngejos, ngga perlu nginjek perseneling atau narik kopling lagi. Cocok banget buat cewek, walaupun banyak juga cowok yang pake tapi banyak yang ngeluh kalo mio itu boros, ada juga yang bilang mio tenaganya kurang galak. Kalo mau mio kamu lebih irit tapi kenceng bisa coba trik yang satu ini:
Triknya adalah optimalisasi tiga bagian kendaraan, yaitu mesinpengapian dantranmisi (CVT), juga aplikasi alat penghemat BBM. Saya sudah coba di mio saya, dan hasilnya, mantab! Motor makin kenceng, tapi irit.
Bagian I: Mesin
Targetnya adalah optimalisasi pasokan bahan bakar ke combustion chamber.
Porting-Polishing
Menghaluskan saluran masuk/ intake manifold dan saluran buang/ exhaust manifold(porting-polishing) sehingga aliran bahan bakar lebih lancar masuk ke ruang bakar, dan gas buang lebih cepat terbuang dari ruang bakar. Untuk saluran masuk jangan terlalu halus cukup dihilangkan bagian- bagian yang dapat menghambat aliran bahan bakar, karena tekstur pada intake manifold masih diperlukan untuk memecah bahan bakar yang masih berupa gumpalan agar tercampur dengan udara. Ini bisa menaikan tenaga mio kamu sekitar 5%.

Klep & per klep
Klep perlu di skir agar tidak ada kebocoran kompresi, bila mau bisa diganti denganklep racing, di pasaran ada merek
 TK yang mempunyai desain gagang yang lebih optimal menyalurkan bahan bakar.
Per klep perlu diganti dengan per yang lebih keras, bisa menggunakan per klep racing merek CLD, harganya sekitar Rp. 120.000. sehingga buka- tutup klep lebih optimal, karena pada RPM tertentu klep masuk dan buang terbuka pada waktu yang hampir bersamaan ini mengakibatkan mesin ngempos, atau terjadi knocking. Ini bisamenaikan tenaga mio kamu sekitar 5% dan menghemat bahan bakar sekitar 5%.

Karburator
Karburator mio menggunakan system vacum, yaitu buka-tutup skep diatur oleh kevakuman pada intake manifold. Masalah yang sering terjadi adalah karet vakum lemah atau skep yang terbuat dari plastik tergores sehingga buka-tutup skep terganggu. Periksa bagian ini apabila terdapat gejala seperti di atas sebaiknya skep dan karet vakum diganti, sekalian juga ganti spuyer dan baut setelan, karena biasanya pada bagian ini komponen sudah tidak presisi lagi. Biar lengkap beli aja repair kit karburator untuk mio, harganya sekitar Rp.20.000.
Bagian II: Komponen Pengapian
Targetnya adalah bikin pengapian lebih besar dan stabil, sehingga pembakaran lebih sempurna
CDI
Agar pengapian lebih optimal dianjurkan mengganti CDI dengan type Racing. Type racing sudah menganut system unlimiter dan kurva pengapian yang lebih baik. Banyak merek yang bikin khusus untuk mio seperti XP, BRT, TDR, atau yang harganya lebih bersahabat beli aja merek Varro harganya sekitar Rp. 175.000. komponen ini bisa bikin mio kamu lebih hemat bahan bakar sekitar 10-15% dan tenaga mio kamu naik hingga 15%.
Koil
Ganti aja koil dengan koil yang kemampuannya lebih baik, contohnya merek Blue Thunder, komponen ini bisa meningkatkan percikan bunga api pada busi sehingga pembakaran lebih optimal. komponen ini bisa bikin mio kamu lebih hemat bahan bakar sekitar 10-15% dan tenaga mio kamu naik hingga 10%.
Busi
Bisa menggunakan busi iridium, kelebihannya adalah bunga api lebih besar dan berwarna biru, material elektrodanya juga lebih kuat sehingga busi menjadi lebih awet, apalagi bila sudah menggunakan CDI dan koil racing, biasanya busi ngga tahan lama. komponen ini bisa bikin mio kamu lebih hemat bahan bakar sekitar 5% dan tenaga mio kamu naik hingga 10%.
Pasang Coil Booster
Bisa pasang merek AVS Motomax, meningkatkan pengapian dan lebih stabil. Harganya sekitar Rp. 180.000. bisa meningkatkan tenaga sekitar 5% dan bahan bakar lebih hemat 8-10%


VESPA MODIFIKASI 4 TAK... MANTAP !!!



Ahaayyyy…. Awal tahun 2006 Mohamad Yusuf Adib Mustofa sukses dengan riset konversi mesin vespa menjadi 4 tak. Pada tahun 2007 pria yang akrab disapa Yusuf pun kembali menuai kesuksesan lewat konversi mesin 2 tak Suzuki GT 185 Twin menjadi 4 tak twin. Seperti janjinya setelah proyek konversi 4 tak twin berhasil Yusuf punya rencana bikin mesin Vespa Twin (Mirip mesin V pada Harley Davidson). “Secara teknis hal itu bisa dilakukan, yang jelas butuh ketelitian” buka Yusuf yang berngaran di Jl. Sultan Agung, Karang Klesem, Purwokerto wuihhhhh memang luar biasa otak orang ini.Makananya apa yahhhhh… klik disini buat liat orangnya
Kali ini basisnya dari mesin Vespa Super 150 cc keluaran tahun 1973. Langkah konversi 2 tak vespa menuju 4 tak twin sebenarnya tidak jauh berbeda dari konversinya yang dulu. Mengejar power yang gede pilihan silinder head dan blok jatuh pada silinder milik Suzuki Smash 110 cc. Nah, sedangkan piston dipilih kepunyaan Honda GL Pro Neo Tech diameter 56,5 mm dengan stroke 57 mm berarti tinggal dikalikan 2 piston, sehingga power mesin mencapai 285,6 cc. Karena Yusuf sudah melakukan konversi satu silinder, jadi sistem kerja silinder bagian depan masih sama seperti dulu.
Hanya saja pemasangan kedua silinder saling berlawanan arah. Posisi rantai keteng pada silinder depan terletak dibagian kiri sedangkan silinder belakang dibagian kanan. Agar perputaran rantai keteng silinder belakang tetap normal maka gir rantai keteng pada crank case dikaitkan langsung ke gigi pembalik. Gigi inilah yang memutar balik sistem kerja mesin pada silinder belakang. Gigi pembalik ini dibuat dari besi baja sebanyak 15st (mata). Selain hal tersebut, cipratan bensin dari sistem pengabutan Kosso 30 mm juga kembali normal karena kerja silinder menjadi searah dengan bagian depan. “Jadi penggunaan karburator cukup satu saja” terang lelaki kelahiran 1979 ini…… upssss pusing juga lho sob ngedengerin si Yusuf tentang konversinya ini. Mari kita lanjutkan lagi,…
Mesin 4 langkah sangat membutuhkan suplai pelumasan yang ekstra apalagi kali ini Yusuf bikin 2 silinder. Sirkulasi oli tetap pada bak penampungan oli vespa. Sebelum pompa oli menuju blok silinder terlebih dulu melewati filter oli buatan. Kemudian dipompa melalui pompa oli. Sedangkan pompa oli Yusuf menggunakan pompa oli mesin diesel agar pelumasan lebih maksimal. Untuk mengalirkan oli sampai pada blok dan naik ke kop silinder hingga pelumasan oli merata pada noken as, pada rocker arm Yusuf harus membuat saluran sendiri. “Oli tidak melewati saluran oli yang sebenarnya dari bagian bawah blok silinder Suzuki Smash. Karena tempatnya tidak memungkinkan” jelas Yusuf yang menghabiskan waktu setahun lebih untuk meriset mesin ini. Pelumasan dinding silinder, piston dan as kruk mengharuskan Yusuf mencoak as kruk agar bisa mencipratkan oli keatas. Karena oli tertampung di ruang as kruk berarti pelumasan big end (pen setang seher) tidak ada masalah.
Sirkulasi oli beress… ress… tinggal mekanisme pergerakan as noken. Perbandingan perputaran harus sama yaitu 2:1, yang artinya 2 kali perputaran as kruk dan 1 kali noken berputar. Untuk mencapai perbandingan tersebut Yusuf mengaplikasikan Gir keteng GL 100 dan rantai keteng (kamprat) GL 100 yang di potong 8st sehingga jumlahnya menjadi 90st, ini untuk kerja silinder depan. Terus untuk gir keteng pada silinder belakang diletakan bersebelahan dengan gigi pembalik. Nah, agar perbandingan tetap 2:1 maka gir keteng di pilih miliknya Honda Grand. Kemudian rantai keteng dipotong menjadi 82 mata dari aslinya yang berjumlah 86 mata.
Ok brother Warung Motor, perbandingan sudah ketemu. Kemudian langkah terakhir adalah menentukan siklus pengapian. Untuk menentukan top timming pengapian menyesuaikan posisi silinder 90 derajat. Pun, penempatan 2 buah pulser dari Yamaha Alfa harus pada posisi 90 derajat. Kemudian dicari salah satu piston pada posisi top (depan belakang sama saja). Lantas diputar berlawanan dengan arah mesin sekitar 20+-1 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Sebaiknya untuk posisi top piston pada TMA (Titik Mati Atas). Kemudian listrik dialirkan melalui CDI Shogun dan koil RX King menuju busi lalu masuk ruang pembakaran. Beres dech… grungg…grungg…grungg suaranya begitu mendebarkan,…… (uungferi/otomotifzone.com/WRM Blog)
DATA MODIFIKASI
Ban depan  : Swallow 275-18 , Ban belakang  : Cielo 115/70-15, Pelek depan   : Honda Tiger, Pelek Belakang  : Honda Cielo, Lampu depan   : variasi, Cakram depan   : Ninja, Cakram belakang : Variasi, Setang   : Pipa 1 meter, Sein  : Variasi, Jok  : Kulit Gajah,